JANGAN JADI ORANG YANG QUIET QUITTING
Kepala Bappelitbangda Purbalingga Suroto meminta para ASN dan THL untuk tidak menjadi orang yang Quiet Quitting. Hal ini disampaikan saat memberikan amanat dalam Apel Pagi, Senin (19/9).
Quiet Quitting saat ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial karena dianggap baik untuk kesehatan mental. Namun di sisi lain, justru bisa menjadi bumerang karena minim produktivitas.
Quiet Quitting kondisi dimana seseorang berhenti meningkatkan kualitasnya, hanya mencukupkan diri bekerja sesuai tupoksinya saja, tidak mau mengerjakan sesuatu di luar tupoksinya. Kondisi ini umumnya menjangkit seseorang yang kelelahan terhadap pekerjaan yang banyak menguras waktu, tenaga dan pikirannya namun hasil yang didapatkan tak sesuai harapan.
“Jangan berhenti berkualitas. Yang penting bisa menjaga keseimbangan. Saat di jam kerja dan di kantor, produktiflah bekerja. Saat di rumah, di luar jam kerja, maksimalkan waktu bersama keluarga,” pesannya.
Komentar Pengunjung