PURBALINGGA PERSIAPKAN HADAPI VERIFIKASI STOP BAB SEMBARANGAN
Kabupaten Purbalingga bersiap menghadapi verifikasi Open Defecation Free (ODF) / Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Persoalannya, saat ini masih banyak KK yang BAB Sembarangan secara tertutup. Dan ini cukup membutuhkan usaha berlipat dalam pendataannya.
“BABS tertutup itu, mereka punya jamban di dalam rumah, tapi tidak punya septic tank. Jadi buangan jambannya dialirkan ke selokan, sungai atau kolam ikan,” jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, R Imam Wahyudi saat memimpin Rapat Verifikasi ODF di Ruang Rapat Bupati, Selasa (27/9).
Persoalan lain adanya keterbatasan dana baik untuk menangani 14 ribu kepala keluarga yang masih BAB Sembarangan, maupun menindaklanjuti jika ada temuan saat verifikasi. Dalam rapat yang dihadiri para perwakilan OPD terkait, Imam sementara ini menyebut dua CSR yang bisa dimintai dana, yaitu Baznas dan PMI.
“Tapi kita sangat butuh dukungan dana dari CSR lainnya, nah ini yang sampai saat ini kita belum mampu mengakses,” jelasnya.
Ketidakmampuan Pemkab mengakses CSR swasta lebih disebabkan belum adanya pengelolaan CSR yang melembaga seperti kabupaten tetangga. Ironisnya, kabupaten-kabupaten tetangga yang memiliki lembaga pengelola CSR, justru paling banyak mengakses CSR dari perusahaan-perusahaan di Purbalingga. (*)
Komentar Pengunjung