MUSRENBANG RKPD TAHUN 2019 KABUPATEN PURBALINGGA
Kabupaten Purbalingga untuk kali pertama masuk nominasi 9 besar calon penerima Anugerah Pangripta Abipraya Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Anugerah Pangripta Abhipraya merupakan penghargaan kepada kabupaten/kota yang mempunyai dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) terbaik.
Koordinator Jabatan Fungsional Perencana pada Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Muji Purnomo menuturkan, penghargaan tersebut diberikan secara berjenjang hingga tingkat nasional (Anugerah Pangripta Nusantara). Tujuannya, mendorong setiap daerah untuk menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara lebih konsisten, komprehensif, terukur dan dapat dilaksanakan sekaligus menciptakan intensif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih baik dan bermutu.
“Untuk tahun 2018, Saya mengucapkan selamat karena kabupaten Purbalingga masuk dalam nominasi 9 besar dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dari sembilan itu akan disaring kembali untuk diambil satu terbaik yang akan dibawa ke tingkat nasional,” ujar Muji Purnomo usai memberikan sambutan pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, Kamis (5/4).
Selain penilaian dokumen, lanjut Muji, untuk menentukan satu yang terbaik juga akan dilakukan penilaian kunjungan lapangan. Dalam penilaian lapangan ini, kapasitas sumber daya perencana kabupaten Purbalingga bakal dipertaruhkan. “Ada dua penilaian yakni penilaian dokumen dan penilaian kapasitas sumber daya perencana di lapangan. Mudah-mudahan Purbalingga mampu menjadi yang terbaik,” katanya.
Rencananya, pengumuman penerima Anugerah Pangripta Abipraya akan dilakukan pada pelaksanaan Musrenbang Provinsi Jawa Tengah pada 12 April 2018.
Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM mengaku termotifasi atas masuknya kabupaten Purbalingga dalam nominasi 9 besar calon penerima anugerah atas rencana kerja pembangunan daerah terbaik. Menurutnya, pemkab Purbalingga terus melakukan upaya-upaya agar perencanaan pembangunan di Purbalingga dapat sesuai dengan kaidah dan ketentuan yang mengaturnya.
Meski demikian, Bupati berharap agar penilaian RKPD dapat dipisahkan antara RPKD kabupaten dan RKPD Kota. Karena, menurut Bupati, perencanaan pembangunan untuk kabupaten lebih komplek dibanding perencanaan pembangunan Kota yang kebanyakan hanya mengurusi wilayah dan sumber daya manusia (SDM) yang lebih sedikit.
“Informasinya 9 besar itu terdiri dari 4 kabupaten dan 5 kota. Jadi sesungguhnya Purbalingga sudah masuk 4 besar kabupaten di Jawa Tengah,” katanya.
Bupati berharap, perencanaan pembangunan di kabupaten Purbalingga semakin baik dan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan daya saing kabupaten Purbalingga. “Mudah-mudahan tahun ini Purbalingga menjadi yang terbaik dan berkesempatan mengikuti penilaian Anugerah Pangripta Nusantara,” pungkasnya
Tahun 2020 mendatang, Bupati Purbalingga akan menganggarkan dana bantuan untuk RT dan RW se Kabupaten Purbalingga. Dana yang akan diterima tiap RT/RW rencananya sebesar Rp 2 juta, dana tersebut nantinya dapat digunakan warga RT/RW setempat untuk pelaksanaan kegiatan di wilayahnya.
Hal tersebut di sampaikan oleh Bupati Purbalingga dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Purbalingga untuk tahun 2019. Musyawarah tersebut dihadiri oleh Forkompimda, Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), dan 5 orang perwakilan dari 18 kecamatan. Pada kegiatan tersebut juga diadakan pameran produk UMKM dari 18 kecamatan yang ada di Purbalingga.
Untuk mensukseskan pelaksanaan bantuan buat RT/RW, Bupati menginstruksikan kepada instansi terkait agar bisa mendata ulang jumlah RT/RW yang ada di Purbalingga agar bantuan yang akan dilaksanakan tepat sasaran dan tidak ada RT/RW tercecer. Wilayah Purbalingga sekarang terdiri atas 18 kecamatan, 224 Desa, 15 kelurahan, 996 dusun, 1.546 RW serta 5.069 RT.
“Pembangunan di Purbalingga dari tahun ke tahun sudah semakin membaik, hal tersebut bisa dilihat dari angka kemiskinan Purbalingga dari tahun ke tahun terus menurun. Angka Kemiskinan Tahun 2017 sebesar 18,80 %,” katanya dihadapan para utusan Musrenbang Kecamatan di Pendapa Dipokusumo, Kamis (5/4).
Meningkatnya pembangunan juga bisa dilihat dari dari aspek pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 4,75%. Angka melek huruf tahun 2016 sebesar 95,16 persen. Tingkat Inflasi 2017 sebesar 3,72 %. Prevalensi Gizi Buruk Tahun 2017 sebesar 0,08 % (58 kasus) semuanya tertangani, dan tingkat pengangguran terbuka tahun 2017 hanya 5,33 persen.
“Capaian yang lainya yakni dengan naiknya nilai AKIP dari 50,53 pada 2015, menjadi 57,75 (CC) pada 2016. Membaiknya tata kelola keuangan, ditandai dgn turunnya SiLPA dari Rp. 160,24 miliar pada 2016 menjadi Rp. 111,44 miliar pada 2017. Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM terhadap Pelayanan Pemerintah termasuk Katagori Baik dgn skor 77,96,” katanya.
Sedangkan Koordinator Jabatan Fungsional Perencana Bappeda Jateng, Muji Purnomo sangat megapresiasi geliat pembangunan di Purbalingga, dikarenakan Purbalingga peningkatan perekonomian termasuk 9 besar di Propinsi Jawa Tengah. Untuk itu Purbalingga sebagi salah satu wilayah pengembangan Bralingmascakeb akan dikembangkan Agrominapolitan dan Pariwisata Terpadu.
“Pengembangan tersebut akan didukung dengan sektor industri pengolahan dan perdagangan jasa dengan berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Pengembangan yang akan menjadi prioritas lanjut Muji seperti pengembangan industri unggulan knalpot dan gula kelapa. Pengembangan agropolitan Bunga Kondang dan STA Kejajar di Kecamatan Bukateja yakni pengembangan komoditas unggulan kelapa, lada, kayu hutan, jeruk, melati gambir, durian, pisang, duku, jagung, padi, kacang tanah, ketela pohon, dan kambing.
“Kemudian pengembangan klaster agro wisata Serang serta pengembangan destinasi wisata Goa Lawa dan Owabong,” katanya.
Komentar Pengunjung