PIRN XVII di Purbalingga, Upaya Tanamkan Budaya Riset bagi Generasi Muda

 

PURBALINGGA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Purbalingga  menyelenggarakan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XVII Tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 9 hingga 13  Juli  2018 di Purbalingga, Jawa Tengah.  PIRN Purbalingga ini diikuti oleh 450 siswa/i setingkat SMP dan SMA serta 150 guru pendamping dari total 2047 pendaftar PIRN. Penyelenggaraan PIRN berupaya untuk menanamkan budaya riset sejak dini, khususnya bagi para generasi muda dan juga para guru pembinanya.

 

PIRN merupakan kegiatan penelitian ilmiah di lapangan yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik. Kegiatan inidiselenggarakan setiap tahun oleh LIPI bekerja sama dengan pemerintah daerah, instansi lokal, media massa, maupun pihak-pihak yang memiliki kepedulian dan tujuan untuk mengembangkan budaya riset bagi remaja. Tahun ini, LIPI menyelenggarakan PIRN XVII bersama dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.

 

Kepala LIPI, Dr Laksana Tri Handoko MSc mengungkapkan, kegiatan PIRN ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat Gerakan Literasi, khususnya literasi sains. Kegiatan ini mengajak para remaja memenuhi rasa keingintahuannya tentang riset. “Dengan mengikuti PIRN, para peserta akan belajar bagaimana merancang sebuah penelitian, mendalami metodologi penelitian, menyusun karya tulis ilmiah yang benar hingga  menjadi sebuah laporan penelitian yang menarik,” katanya.

 

Menurut Handoko, pembelajaran dalam PIRN merupakan bentuk penanaman penguasaan iptek sejak dini yang menjadi salah satu prioritas bangsa sesuai dengan program Nawacita di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Oleh karena itu, saya berpesan kepada para peserta PIRN untuk berpikir dan bertindak secara out of the box. Berpikir kreatif, bertindak inovatif, tidak mudah putus asa selalu CERIA (cerdas, inovatif, asyik). Janganlah pandang perbedaan agama, bahasa, suku maupun budaya menjadi halangan untuk membangun persahabatan dan jaringan. Kita tidak pernah tahu bahwa 5, 10, atau 20 tahun dari sekarang, mungkin kalian atau teman-teman yang duduk di samping kalian akan menjadi orang-orang yang berpengaruh dan menjadi pemimpin bangsa Indonesia,” paparnya.

 

Handoko berpesan pula agar setiap peserta memanfaatkan kesempatan ikut serta PIRN dengan baik. “Manfaatkan momen ini untuk menyerap ilmu dari para pakar LIPI serta wadah saling kenal dengan peserta lain dari 32 provinsi seluruh Indonesia. Jangan lupa, setelah kembali dari PIRN, sebarkan ilmu yang kalian terima kepada kawan di daerah masing-masing,” tuturnya.

 

Sementara itu, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon, Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga mengapresiasi positif penyelenggaraan PIRN di Purbalingga. “Selamat datang bagi seluruh siswa, guru maupun pihak-pihak yang peduli terhadap masa depan  generasi  muda  Indonesia  di Purbalingga. Kami harapkan kegiatan PIRN ini dapat menjadi sarana untuk membangun generasi muda yang pantang menyerah, peka terhadap dinamika zaman, mampu berpikir inovatif, serta bertindak solutif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Selain itu, semoga juga semangat perwira yang menjadi karakter Purbalingga mampu menjadi semangat peserta PIRN tahun ini. Sekali lagi selamat datang dan selamat belajar,” ujarnya.

 

Pelaksana Tugas Sekretaris Utama LIPI, Rr Nur Tri Aries Suestiningtyas SIP MA menambahkan, kegiatan PIRN memberi bekal pengetahuan dan pengalaman yang melimpah terkait dengan riset dari berbagai bidang. Para peserta didampingi oleh para instruktur mumpuni, yang merupakan peneliti LIPI. Lalu, ada juga materi-materi pengayaan sains dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Balai Informasi Teknologi LIPI.

 

Nur berharap agar kegiatan PIRN dapat memperluas wawasan para remaja melalui pengayaan dari para instruktur. Saat mengikuti kegiatan PIRN, para peserta dibekali dengan teori tentang metodologi penelitian dan penulisan hasil penelitian sebelum mereka terjun langsung di lapangan. Setelah itu, para peserta dibimbing dalam melakukan penelitian dan terakhir mempresentasikan karya ilmiahnya. Sebagai informasi, penyelenggaraan PIRN sendiri selalu berganti-ganti wilayah sebagai tuan rumah. PIRN XVI tahun lalu diselenggarakan di Aceh. Sedangkan pada 2016, PIRN XV dilaksanakan di Bengkulu.

Sebagai informasi, PIRN XVII mengusung tema “Dengan Inovasi dan Kreativitas Menuju Masyarakat yang Mandiri dan Berdaya Saing”. Di sela-sela kegiatan PIRN XVII, juga diselenggarakan Workshop Kerja Sama LIPI dengan Pemerintah Daerah dengan tema “Implementasi Hasil Riset LIPI dalam Mendukung Optimalisasi Sumber Daya di Kabupaten Purbalingga”.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *